Saturday, June 12, 2010
samaso ospek
bagian I
Jalan taban rimbo babatu
Kayu jati patah batimpo
Dek hati bana nan katuju
Mako dituju ranah padang ko
Kok karimbo mancari kayu
Dapek rotan kajadi juo
Kapadang nangko mancari ilmu
Untuang lai dapek nan dipinto
Lah jatuah balam tabang
Apo kadayo rantiang patah
Lah jauah denai batenggang
Untung takadie dari allah
Disangko dakek ranah talu
Jalan bakelok malah ruponyo
Disangko sanang jadi anak baru
Batin latiah badan taseso
Bajalan bana sanak beko
Ranah ditampuah alun lai jaleh
Co iko bana seniorko
Inyo galak awak nan cameh
Sikaduduak batimbo jalan
Urang marambah jo manaruko
Lah denai cubo mandakekan
Apo kadayo badan lah seso
Di ituang bana ciek-ciek
Hilang sabuah usah dicari
Lah taraso badanko panek
Awak juo nan nyo hariak i
Kok diputa di gulang-gulang
Lai badaso buah tangan
Kok lah duduak batanang-tanag
Awak batua nyo juo nan ajan
Oi malapor denai ka ateh
Urang diateh indak lo berang
Oi senior kiniko den cameh
Beko den pacari kalian surang-surang
Harok bana punai nan tabang
Balam ditangan balapehkan
Lah sapakan denai manenggang
Habih pakan nyo elok-elokan
Monday, May 17, 2010
terkadang harus mengeluh..
haha, siapa bilang jadi manusia yang kuat itu ga boleh nangis...
siapa bilang jadi manusia kuat itu ga bole ngeluh..
dan siapa bilang bla..bla..bla..bla..
memangnya hidup bisa kalian atur?? ha?? dengan menampakkan muka masam kalian lalu norang2 bakalan menjadi segan kepada kalian, dengan menampakan raut iba, lalu orang-orang akan membalas kasihan kepada kalian.hah..terlalu sumingrah dunia kalau seperti itu, terlalu manis perjalanan kalian, dan ingat kalau jalan teralu mulus kalian akan lupa pakai sandal sehingga ketika kalian pergi kesemak-semak, duri bersiap jadi santapan telapak kaki kalian.
apa???
ini bukan nasehat, tapi pengalaman. tak usah lah kta berjauh-jauh mengambil contoh. kau ingat?? ketika kau diberi permen waktu kecil, lalu kau lupa makan, sehingga kau sakit..sakit karena ga makan dan sakit gigi karena keseringan di kasih permen.dunia ini tak selebar daun kelor kawan, buktinya,kalau selebar daun kelor, lalu akarnya tumbuh dimana dunk..huh??huh??huh??
bener kan? oleh karena itu, kalau daun kelornya sedang mengecil kalian bisa menjadikan dunia ini terlalu lapang lalu kalian bisa menjadi yang terbaik, bisa bersaing, bisa bla..bla..bla...
ah..saya malas berdiang di tungku ini, terlalu panas. saya ingin melompat ke kolam itu, kali aja ada ikan yang mau berteman dengan saya, lalu saya akan siapakan tungku pemanggangan ikan, yap.. seperti itulah dunia ini, sembari betreman kalian harus siapkan kuburan buat mereka..
siapa bilang jadi manusia kuat itu ga bole ngeluh..
dan siapa bilang bla..bla..bla..bla..
memangnya hidup bisa kalian atur?? ha?? dengan menampakkan muka masam kalian lalu norang2 bakalan menjadi segan kepada kalian, dengan menampakan raut iba, lalu orang-orang akan membalas kasihan kepada kalian.hah..terlalu sumingrah dunia kalau seperti itu, terlalu manis perjalanan kalian, dan ingat kalau jalan teralu mulus kalian akan lupa pakai sandal sehingga ketika kalian pergi kesemak-semak, duri bersiap jadi santapan telapak kaki kalian.
apa???
ini bukan nasehat, tapi pengalaman. tak usah lah kta berjauh-jauh mengambil contoh. kau ingat?? ketika kau diberi permen waktu kecil, lalu kau lupa makan, sehingga kau sakit..sakit karena ga makan dan sakit gigi karena keseringan di kasih permen.dunia ini tak selebar daun kelor kawan, buktinya,kalau selebar daun kelor, lalu akarnya tumbuh dimana dunk..huh??huh??huh??
bener kan? oleh karena itu, kalau daun kelornya sedang mengecil kalian bisa menjadikan dunia ini terlalu lapang lalu kalian bisa menjadi yang terbaik, bisa bersaing, bisa bla..bla..bla...
ah..saya malas berdiang di tungku ini, terlalu panas. saya ingin melompat ke kolam itu, kali aja ada ikan yang mau berteman dengan saya, lalu saya akan siapakan tungku pemanggangan ikan, yap.. seperti itulah dunia ini, sembari betreman kalian harus siapkan kuburan buat mereka..
Monday, May 3, 2010
sudah lama sekali..
tuing....
sudah lam sekali aku tidak kembali kecil. berada di antara teman-teman yang selalu bicar tentang puasnya bermain hari ini, tentang banyakkah kalian dapat ikan, atau tentang orang yang mencari ikan barengan..
sudah lam sekali aku tidak berada di antara mereka yang selalu bangga dan tak ingin kalah tetang petualangan mereka hari ini, atau tentang rencana mereka besok. atau tentang pakaian lebaran yang akan dipanggakan keliling kampuang...
huh..tentan ini semua yang tak ingin kulupa, terus terang karena inilah yang tak ingin pergi dari memori otak kananku(sok tau). atau yang ingin berlomba berlari di pematang sawah, membuat rumah-rumahan dari jerami sehingga kami susah keluar...
SUNGGUH aku tak ingin lari dari ini semuaa...
maka apa yang akan kulakukan denga teman sekecilku yang ketika suatu sangatjarang sekalu waktu bertemu atau memang tidak akan pernah bertemu...Tuhan.. pertemukan kami lagi...mereka sekarang sudah besar, sudah pandai mencari pitih seperti dulu yang tak kan pernah kami hinggapi perasaan bahwa kami akan jadi seperti sekarang ini...
sudah lam sekali aku tidak kembali kecil. berada di antara teman-teman yang selalu bicar tentang puasnya bermain hari ini, tentang banyakkah kalian dapat ikan, atau tentang orang yang mencari ikan barengan..
sudah lam sekali aku tidak berada di antara mereka yang selalu bangga dan tak ingin kalah tetang petualangan mereka hari ini, atau tentang rencana mereka besok. atau tentang pakaian lebaran yang akan dipanggakan keliling kampuang...
huh..tentan ini semua yang tak ingin kulupa, terus terang karena inilah yang tak ingin pergi dari memori otak kananku(sok tau). atau yang ingin berlomba berlari di pematang sawah, membuat rumah-rumahan dari jerami sehingga kami susah keluar...
SUNGGUH aku tak ingin lari dari ini semuaa...
maka apa yang akan kulakukan denga teman sekecilku yang ketika suatu sangatjarang sekalu waktu bertemu atau memang tidak akan pernah bertemu...Tuhan.. pertemukan kami lagi...mereka sekarang sudah besar, sudah pandai mencari pitih seperti dulu yang tak kan pernah kami hinggapi perasaan bahwa kami akan jadi seperti sekarang ini...
Thursday, April 8, 2010
ospek bukan budaya kita, tapi budaya primitif
malam itu aku sendiri, dikama, sedang mendengarkan mp3 dari hp ku, tiba-tiba seseorang mengetuk pintuku. katanya ada yang memanggil, pak uwo.
aku sih biasa aja cuek, dengan lenggangnya ku ikuti kemana katanya. aku pikir mereka butuh bantuanku. atau sekadar basa-basi apalah yang mereka inginkan dariku kuikuti saja. sampai aku dikamar yang ditunjukan aku tanya, "ada pak uwo disini bang, katanya aku dipanggil"
"hah, siapa yang manggilmu" kata seseorang, berkaca mata
"masuklah dulu" kata yang lain
aku masuk dan langsung kenalan. setelah bertanya ba-bi-bu. mereka menyerangku dengan kata-kata kasar. aku langsung yakin kalau mereka ingin meng"ospek"ku.
seseorang menyudutkanku, seolah jadi ktua genk, ngajak brantem." kamu brani, yok diluar satu-satu"
aku langsung aja panas hati. karena tidak ingin ada perkelahian dan aku yakin bakalan dikeroyok karena dalam kamar itu ada sekitar 15 orang. aku langsung keluar.
"kalau gini, biarlah saya keluar" saya keluar kamar, dan mereka terus memanggil. aku cuek aja dan terus berlalu.
aku masuk kamarku, dan beraring sambil hidupin hp lagi. mereka datang dan memanggilku lagi.
"ada apa kawan?" seseorang menyapaku
"ga tau lah, tadi ku dipanggil, tapi caranya ga enak disudutin gitu. pake kata-kata kasar lagi..!!"ujarku sambil menggigil menahan emosi
" yok, ikut aku, kudamaikan kalian" katanya lagak sok pahlawan
aku ikut dengan perjanjian ga ada kata-kata kasar lagi, dia berjanji. setiba dikamar tadi, dia membentak orang yang menyudutkanku.
seteleh sekian lama berdebat aku dudk dalam kamar itu lagi. anehnya yang jadi pahlawanku tadi keluar lagi. dan mulailah dibentak lagi. aku yang memang emosian langsung aja diberondong kata-kata kasar lagi.
" kamu dongkolin aku, pant**!!!" katanya.
"jangan pake kata-kata kasar duonk bang, aku dah lama ga denger kaya' gituan" selaku
"jadi kamu pengen apa" sambil memegangku
"ya udahlah kalau kaya' gini aku keluar aja" aku langsung keluar.
aku sedang emosi dan biaanya aku ga bisa nahan kalau ga berkelahi. tapi karena aku anak baru aku bisa nahan emosiku. aku dah mikir cara tuk balas mereka satu-satu.
aku balik lagi kekamar. seseorang mengetuk pintuku lagi.
"teman, ada apa??"
" aku paling ga bisa nahan emosi, jadi lebih baik aku keluar" kataku
" bukannya gitu teman, " berpikir sejenak " yaudah, itu cuma OSPEK bagi anak baru, semua orang yang tinggal disini juga kaya' gitu koq, " katanya sembari mengingat masa lalunya
"ku akui acara kami ini gagal. tapi teman..!"
"bahkan aku digituin ketika bulan puasa" salah satu dari mereka yang baru datang ngomong.
"gini aja teman, itu baru pembukaan, shock terapy , besok atau lusa bakalan ada lagi tapi sesi penutupan, sesi penutupannya lain lagi formatnya" katanya.
aku berpikir sejenak, kalu sekarang aku di sesi pembukaan yang ganas, besok disesi penutupan yang aku tak tahu seperti apa, mungkin disuuh beliin mereka minuman atau rokok. mungkin..!!
besoknya aku bertemu dengan ibu kos, dn langsung ngomong masalah yang kualami semalam
" hah, masih ada acara seperti itu.??" ibu kos kaget" ibu sudah bilang ga da lagi acara seperti itu, ga da lagi ospek-ospekan pakae kekersan seperti itu. "
"kalau begini caranya anak baru ga bakalan mau tinggal disini, mereka takut di ospek" kataku
"ibu nanti bakalan bilang sama mereka, atau mereka di usir aja kalu ga mau" kata ibu kos bersemangat..
teman, hari ini kita masih hidup didunia nyata. emang benar kata plato atau aristteles, saya lupa. manusia itu zoon politicon, manusia itu makhluk sosial, butuh orang lain, ga bisa hidup sendiri. atau embel-embal lain apalah. tapi walaupun hidup itu butuh orang lain tapi ga seharusnya masa perkenalan make acara kekerasan seperti itu. ga budaya kita, itu budaya primitif. kaya' hukum rimba, siapa yang kuat itu yang di atas.
perkenalan kan bisa dengan cara baik-baik, ajak makan-makan. atau main bola bareng.
lagian masa perkenalan itu cuma butuh waktu. toh teman satu kamar aku dulu ga di ospek gara-gara ada abangnya dikos dulu, tapi dia bisa kenal yang lain juga koq..
jadi teman, pikirkan lagi cara seperti itu..ya..!!
aku sih biasa aja cuek, dengan lenggangnya ku ikuti kemana katanya. aku pikir mereka butuh bantuanku. atau sekadar basa-basi apalah yang mereka inginkan dariku kuikuti saja. sampai aku dikamar yang ditunjukan aku tanya, "ada pak uwo disini bang, katanya aku dipanggil"
"hah, siapa yang manggilmu" kata seseorang, berkaca mata
"masuklah dulu" kata yang lain
aku masuk dan langsung kenalan. setelah bertanya ba-bi-bu. mereka menyerangku dengan kata-kata kasar. aku langsung yakin kalau mereka ingin meng"ospek"ku.
seseorang menyudutkanku, seolah jadi ktua genk, ngajak brantem." kamu brani, yok diluar satu-satu"
aku langsung aja panas hati. karena tidak ingin ada perkelahian dan aku yakin bakalan dikeroyok karena dalam kamar itu ada sekitar 15 orang. aku langsung keluar.
"kalau gini, biarlah saya keluar" saya keluar kamar, dan mereka terus memanggil. aku cuek aja dan terus berlalu.
aku masuk kamarku, dan beraring sambil hidupin hp lagi. mereka datang dan memanggilku lagi.
"ada apa kawan?" seseorang menyapaku
"ga tau lah, tadi ku dipanggil, tapi caranya ga enak disudutin gitu. pake kata-kata kasar lagi..!!"ujarku sambil menggigil menahan emosi
" yok, ikut aku, kudamaikan kalian" katanya lagak sok pahlawan
aku ikut dengan perjanjian ga ada kata-kata kasar lagi, dia berjanji. setiba dikamar tadi, dia membentak orang yang menyudutkanku.
seteleh sekian lama berdebat aku dudk dalam kamar itu lagi. anehnya yang jadi pahlawanku tadi keluar lagi. dan mulailah dibentak lagi. aku yang memang emosian langsung aja diberondong kata-kata kasar lagi.
" kamu dongkolin aku, pant**!!!" katanya.
"jangan pake kata-kata kasar duonk bang, aku dah lama ga denger kaya' gituan" selaku
"jadi kamu pengen apa" sambil memegangku
"ya udahlah kalau kaya' gini aku keluar aja" aku langsung keluar.
aku sedang emosi dan biaanya aku ga bisa nahan kalau ga berkelahi. tapi karena aku anak baru aku bisa nahan emosiku. aku dah mikir cara tuk balas mereka satu-satu.
aku balik lagi kekamar. seseorang mengetuk pintuku lagi.
"teman, ada apa??"
" aku paling ga bisa nahan emosi, jadi lebih baik aku keluar" kataku
" bukannya gitu teman, " berpikir sejenak " yaudah, itu cuma OSPEK bagi anak baru, semua orang yang tinggal disini juga kaya' gitu koq, " katanya sembari mengingat masa lalunya
"ku akui acara kami ini gagal. tapi teman..!"
"bahkan aku digituin ketika bulan puasa" salah satu dari mereka yang baru datang ngomong.
"gini aja teman, itu baru pembukaan, shock terapy , besok atau lusa bakalan ada lagi tapi sesi penutupan, sesi penutupannya lain lagi formatnya" katanya.
aku berpikir sejenak, kalu sekarang aku di sesi pembukaan yang ganas, besok disesi penutupan yang aku tak tahu seperti apa, mungkin disuuh beliin mereka minuman atau rokok. mungkin..!!
besoknya aku bertemu dengan ibu kos, dn langsung ngomong masalah yang kualami semalam
" hah, masih ada acara seperti itu.??" ibu kos kaget" ibu sudah bilang ga da lagi acara seperti itu, ga da lagi ospek-ospekan pakae kekersan seperti itu. "
"kalau begini caranya anak baru ga bakalan mau tinggal disini, mereka takut di ospek" kataku
"ibu nanti bakalan bilang sama mereka, atau mereka di usir aja kalu ga mau" kata ibu kos bersemangat..
teman, hari ini kita masih hidup didunia nyata. emang benar kata plato atau aristteles, saya lupa. manusia itu zoon politicon, manusia itu makhluk sosial, butuh orang lain, ga bisa hidup sendiri. atau embel-embal lain apalah. tapi walaupun hidup itu butuh orang lain tapi ga seharusnya masa perkenalan make acara kekerasan seperti itu. ga budaya kita, itu budaya primitif. kaya' hukum rimba, siapa yang kuat itu yang di atas.
perkenalan kan bisa dengan cara baik-baik, ajak makan-makan. atau main bola bareng.
lagian masa perkenalan itu cuma butuh waktu. toh teman satu kamar aku dulu ga di ospek gara-gara ada abangnya dikos dulu, tapi dia bisa kenal yang lain juga koq..
jadi teman, pikirkan lagi cara seperti itu..ya..!!
Subscribe to:
Posts (Atom)