Tuesday, December 22, 2009

tak tong-tong, terbaca juga..!!


Tulisan ini campur-campur. Ada kuah, ada nasi, ada lauknya juga. Tapi anda tak usah khawatir membacanya karena kalau anda khawatir duluan maka tulisan ini tak akan sempat anda baca, percaya dech..
Ada tulisan gado-gado. Berisi tumis, berisi tahu, berisi telor ada juga lontongnya. Yok mari baca..
Bacanya pake irama, terserah mau irama apa, kalau gat au keterlaluan.
Pada suatu hari kuturut ayah kedesa, sedang sakit rupanya terbaring di sofa. aku baca salam lalu dibalasnya pelan. Hatiku lirih tak kusangka itu darinya. Kumasuk kerumah kaki kanan duluan, lalu kaki kiri mengiring dari belakang. Aku lupa, sepatuku belum ku buka. Aku malu pada semut-semut merah di dinding seolah menertawakanku, aku percaya, mereka tak ketawa, yakin malahan mereka tak ketawa. Gimana mau ketawa toh mulut mereka aja kecil. Nggak sanggup menampung bibir mereka. Hehihi, ga lucu tau.
Aku buka sepatu, lalu ku masuk lewat pintu, oh pintuku masih baru karena rumahku juga baru, wanginya baru, karena catnya baru.  Oh pintuku kubuka sedari dulu, kumasuk langkahkan kaki melewati pintu kamarku. Oh kamarku, masih begitu seperti dulu, hanya ada kasur  dan jendela di sampingku. Oh malangnya aku, tak punya tivi untuk nonton tinju, tak punya M P tri untuk mendengar lagu. Oh lagu, aku ingat masa dulu, ketika aku masih sanggup beli hape baru, ada tivi tuk nonton tinju. Ada mp tri untuk mendengar lagu. Ada komplit semuanya disitu, termasuk update status fesbukku. Oh malang, hapeku itu tidak lagi baru, malahan usang ditangan orang yang baru. Oh malang hapeku ilang entah kemana terbang. Kucoba terbang dengan sapu ijuk itu, tak sanggup dia mengangkatku, bengis aku malahan aku yang mengankatnya. Nyeh..
Oh  kamarku tak ada lagu, tak ada tinju, seperti dulu, seperti aku masih bisa membeli hape baru, membuat bangga kedua orang tuaku. ternyata kuliah tidak hanya untuk cari ilmu, tapi tuk juga dapetin hape baru,huhu… oh hape baru, dimanakah dikau, tak lagi mndekat padaku, aku sungguh rindu.
Kamarku nyaman, kamarku sejuk. Kamarku pintar, kamarku rajin. Kamarku baru, akunya tak mau tahu, hapekuuu.. oh kamarku, kau tempat melampiaskan, tempat mengadukan, tapi sayang itu hanya kalu aku pulang kampung. Oh kamarku malang, hapeku ilnag. Seandainya kau ada di padang, oh kamarku, ku rau kau untuk ada sealu di sampingku, agar aku bisa tidur selalu denganmu. Dengan bantalmu, dengan kasurmu.
Kucoba langkahkan kai lagi, keluara, mencari ubi jalar, eh ketemu ular, hah..tu ular makan kelelawar. Bruaaarr.. aku coba lari kedalam semak, ketemu emak dia malah teriak. Ideeehhh…mangatuuu?? Oh itu sudah lama sekali, sewaktu aku sudah lebih besar daripada bayi, apalagi balita yang masih kurang gigi. Oh itu sewaktu aku baru mau sunat, ketika anu ku mau diembat , entah siapa ang mau embat, aku juga tak tahu, bidan, dokter, hehe.. aku belum tau untuk apa buat mereka, dimuseumkan kali ya..haha..dasar edan tak tahu rasa.
Keluar semak aku panjat pohon quini, eh malah ada buah, ya terus kunikmati. Sebiji dua biji, aku selalu nikmati, eh empat biji perutku tanggung melilit, aku teriak dari pohon quini, seperti tarzan yang ada dala tipi. MAMI…..oh salah….AMAAKKKK… paruik ku sakitttt.. tapi sayang seribu sayang, hendak melayang sendal kutendang tapi kuhiba nanti pakai apa aku pulang. Oh sendalku malang tak jadi kutendang, jadinya ku sayang, kuelus dan hampir ku buang, kalau tidak ingat masih kupakai untuk pulang. Sendaalllku malang..
Perut melilit tanda selulit, tapi sayang aku tak tahu apa arti selulit, karena aku masih terlalu kitit, ya, aku belum tahu seberapa sullit untuk mengatasi selulit.
 PRiiiiiiiiitttt.....abis...



Labels : free wallpapers wall black weldingmachines

No comments:

Post a Comment